Long life learning

Topeng batik Bumbung

TOPENG BATIK BUMBUNG

BAB I
Latar Belakang
            Batik berasal dari kata jawa  “ Amba” yang bermakna menulis, dan “nitik” yang bermakna membuat titik. Membatik merupakan teknik melukis dengan menggunakan berbagai peralatan seperti canthing (alat untuk mengoleskan malam), gawangan (rangka kayu untuk membentangkan kain) , wajan (tempat untuk mencarkan malam), anglo (tempat pengapian arang), tepas (kipas) .
            Membatik pada umum nya dilakukan pada media kain, namun pada perkembangannya membatik juga dapat dilakukan diatas media topeng.  Kerajinan topeng batik telah berkembang pesat dalam beberapa dekade ini. Kearajian ini sangat digemari oleh berbagai kalangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sama halnya dengan batik pada kain, Membatik pada media topeng juga memerlukan peralatan seperli, malam, canthing,wajan, anglo dll.
            Membuat batik pada kain dan topeng memiliki prinsip kerja yang sama. Namun pengalaman estetik saat membuat batik topeng penulis rasa sangat berbeda dengan saat membuat batik pada kain. Selain medianya yang kecil, model wajah paa topeng batik membuat penulis merasa sedang melukis di atas diwajah manusia. Hal tersebut menciptakan sensai yang berbeda dan sangat menarik bagi penulis.
            Penulis tertarik mengankat tema topengBubung ini karena terdapat perpaduan tradisi budaya Indonesia yaitu kesenian Batik dan Kesenian topeng yang disatukan dalam sebuah maha karya yang dikenal dengan Topeng Bobung atau kerajinan topeng dari desa Bobung.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    SEJARAH TOPENG BATIK
Bermula dari kesenian rakyat tari topeng, pada tahun 1955 mayoritas warga desa Bobung adalah petani. Setelah masa panen, mereka menggelar upacara syukuran dengan menggelar tari topeng dengan lakon Panji. Jenis topeng yang dipakai sebagai perangkat utama tarian adalah topeng klasik yang dibuat sendiri oleh penarinya tanpa di batik. Tari Panji adalah tarian yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga pa­da masa penyebaran agama islam di Pulau Jawa pada abad 14-15 Masehi. Tari ini dibawa­kan sebagai media menyebarkan agama islam.
Awal kerajinan topeng kayu ini hanyalah untuk menjawab kebutuhan akan seni tari topeng panji yang berkembang di desa Bobung tersebut. Selain untuk pementasan, topeng topeng ini juga dijual keluar desa oleh paguyuban Tari topeng panji ini sebagai pembuat dan memproduksi pertama kalinya. Memang pada awalnya belum disukai pasar namun lama kelamaan penggemar topeng kayu motif batik dari desa ini semakin digemari.Karena bentuknya khas dan penggambarannya mirip dengan tokoh wayang purwa yakni matanya yang tertarik keatas dengan hidung lancip serta motif batik yang mendasari topeng semakin menambah keindahan dan keunikan kerajinan tersebut. Hingga kini topeng kayu Bobung semakin dikenal dan mendunia. Topeng dan patung-patung kayu itu diekspor ke beberapa negara bagian Asia, Amerika dan Eropa
I.                   TOPENG
Seni pembuatan topeng di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Dari masa prasejarah sampai masa kini di setiap daerah memiliki seni pembuatan topeng mengalami perkembangan sendiri-sendiri.  Hal ini dimungkinkan karena adanya kekuatan yang tumbuh dari dalam dan akibat terjadinya alkulturasi. Dibeberapa daerah kerajinan topeng berkembang pesat, didaerah lain kandas bahkan ada yang punah.
            Dilihat dari wujud, bentuk, warna, dan garis ekspresi topeng dari berbagai daerah terdapat peredaan-peredaan, tetapi dari aspek penggunaanya yang tercakup dalam sistem budaya banyak terdapat persamaan (Sugiono, 1980: 04).
            Topeng merupakan penutup muka dengan tiruan wajah manusia atau makhluk lain yang digayakan. Penggayaan dalam topeng ada yang bersifat naturalis, ada juga  yang berwujud diluar kenyataan abstrak, masih dapat dirasakan ungkapannya. Penggayaan itu dimaksudkan untuk menunjukkan gambaran watak, yang diinginkan oleh pembuatnya.
            Penggunaan topeng erat kaitannya dengan sistem budaya. Sistim ini menakankan penggunaan baik dalam hubungan dengan seni tari, drama tari baik yang bersifat sakral maupun profan. Hal ini tergantung dengan tujuan masyarakat yang menggunakannya. Dalam upacara keagamaan topeng juga merupakan suatu unsur penting baik topeng itu sebagi sobjek maupun sebagai objek masyarakat. Topeng itu bisa dijadikan benda pemujaan atau digunakan sebagai sarana dalam upacara.Topeng sebagai pelengkap suatu tarian atau drama tari bisa dipergunakan untuk mengungkapkan cerita rakyat, sejarah atau metologi suku bangsa yang menggunakannya(Sugiono, 1980:5).
II.                BATIK
Kalau dilihat dari segi sejarah, batik berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII. Mulanya, ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu, motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun, batik pun mengalami perkembangan. Mulai dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman, lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan sebagainya.
Selanjutnya, melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Jenis dan corak batik  tradisional tergolong amat banyak. Namun, corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah.
Ragam budaya Bangsa Indonesia yang begitu kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri khas masing-masing daerah. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Surakarta dan Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya, batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja. Hasilnya pun untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batikini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan di tempatnya masing-masing. Nah, lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat dan meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggang.
Akhirnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan, bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang juga dibuat sendiri. Tumbuhan itu antara lain pohon mengkudu, tinggi, soga, nila. Untuk bahan sodanya dibuat dari soda abu dan garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa, tepatnya, setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.
Batik  yang dihasilkan adalah batik tulis sampai awal abad ke-XX. Sementara, batik cap baru dikenal setelah perang dunia pertama atau sekitar tahun 1920. Kini, batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia dan bahkan menjadi pakaian sehari-hari. Penggunaan batik menjadi lebih umum. Modelnya pun kini lebih unik dan cantik, serta cocok untuk semua suasana.
B.     SENTRA KERAJIAN TOPENG BATIK
Desa Bobung masuk secara administratif di Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya di dusun Bobung, desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Desa ini berada di 1,5 km dari pinggir jalan utama Jogja Wonosari, sehingga tidak sulit untuk akses ke tempat ini. Bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Kendaraan umum yang melintas sangat banyak di jalan ini kita bisa memilih berbagai angkutan yang menuju ke arah kota wonosari dari Terminal Giwangan ataupun perempatan ringroad Jl. Wonosari
Fasilitas yang dimiliki oleh Desa Wisata Bobung ini juga relatif lengkap.Fasilitas yang ada diantaranya adalah tempat parkir yang luas dan kamar mandi umum. Wisatawan juga dapat menyaksikan langsung proses pembuatan topeng - topeng kayu di bengkel kerja para pengerajin. Lokasi tersebut juga dilengkapi dengan ruang gallery / ruang pameran dimana kita bisa melihat produk -produk hasil kerajinan tangan para pengerajin. Tersedia juga home visit yang diperuntukan bagi wisatawan yg ingin belajar membuat topeng kayu.
Desa bobung dicanangkan sebagai desa wisata sejak tahun 2000, pembuatan kerajinan didesa ini semakin meningkat, bahkan sering ada wisatawan yang melihat langsung pembuatan berbagai macam kerajinan yang berbahan kayu tersebut.Dan hampir semua penduduk mahir dalam pembuatan kerajinan dari anak anak sampai dengan yang dewasa. Kegiatan mengembangkan kerajinan topeng batik kayu ini sudah dimulai sejak tahun 1980-an dan terus dikembangkan yang akhirnya dapat dikenal hingga mancanegara.
C.     PEMBUATAN TOPENG BATIK
Saat kami datang kedesa Bobung kami melihat beberapa wanita yang sibuk dengan pekerjaan mereka.Ada yang menghaluskan ukiran topeng kayu, mengamplas, membatik dan merendam topeng yang telah selesai di batik kedalam pewarna. Puluhan topeng dan berbagai jenis ukiran kayu tampak menumpuk dalam kardus yang baru saja datang dari pengrajin lain
Didesa ini terdapat 8 kelompok kerja perajin, para wisatawan dapat berkunjung ke salah satu pokja ini untuk bisa melihat dari dekat proses pembuatan topeng batik kayu dan beragam kerajinan berbahan utama dari kayu tersebut, saqmbutan ramah akan langsung anda terima keika akan berkunjung ke tempat produksi mereka bahkan mereka tidak keberatan jika anda minta untuk mengajari pembuatan kerajinan tersebut. Dan kerjasama antar pokja tersebut sangatlah baik dimana ada hasil kerajinan yang belum bermotif batik maka digulirkan kepada pokja lain yang lebih punya spesialisasi membatik demikian saling bekerjasama dan semuanya dapat berjalan.
Bahan topeng kayu biasanya terbuat dari kayu plempu.Kayu jenis ini bisa menyerap malam yang digunakan untuk membatik.Kerajinan topeng batik ini dibuat 100 persen handmade.Jadi membutuhkan ketelitian dan keuletan.Tidak heran jika sovenir kerajinan topeng batik ini mempunyai nilai seni tinggi
PROSES PEMBUATAN TOPENG BATIK KAYU 
1.      Kayu diukir sesuai pola, kemudian dihaluskan menggunakan amplas
2.      Setelah halus, topeng dibatik dengan lilin malam cair.
3.      Topeng yang telah dibatik, kemudian dicelupkan ke dalam cairan pewarna.
4.      Setelah didiamkan beberapa menit, topeng dicelupkan ke dalam air mendidih untuk menghilangkan lilin malam.
5.      Terakhir, topeng dijemur hingga kering.

D.    NILAI ESTETIKA
Topeng dalam perjalanannya dipengaruhi oleh perkembangan dinamika kehidupan global yang sangat cepat dan kompleks dengan ditandainya oleh mobilitas yang tinggi oleh sekelompok masyarakat antar bangsa. Hal ini mengakibatkan pertukaran informasi secara luas dan cepat, sekaligus terjadinya proses transformasi budaya. Salah satu wujud dari transformasi budaya adalah terbentuknya bermacam-macam gaya hidup baru, dimana gaya hidup tersebut diinterpretasikan ke dalam bentuk seni topeng yang sifatnya komersial. Salah satu gaya seni topeng yang sedang berkembang adalah gaya neo vernakuler, yaitu suatu gaya dari faham postmodern yang menerapkan ide-ide, nilai-nilai atau gagasan-gagasan budaya dari suatu negara atau kawasan yang diasimilasikan dengan rancangan baru salah satunya adalah topeng batik desa bobung tersebut
Pembuatan topeng Bobung tersebut dipadukan dengan Keindahan batik dinegeri kita atau yang lebih dikenal dengan batik nusantara dengan aneka warna dan motif memang sarat dengan makna. Tak heran, batik memiliki daya pikat luar biasa untuk masyarakat Indonesia, maupun turis asing. (Prayitno, S.1999: 10) Setiap batik di Indonesia mem-punyai nilai-nilai yang sangat berarti, namun pada dasarnya setiap batik memiliki nilai–nilai dasar didalamnya yaitu :
• Nilai penampilan (appearance): Bentuk Motif atau nilai wujud yang melahirkan benda seni. Ada nilai bentuk dan nilai struktur.
• Nilai isi (content) : atau filosofi yang terkandung didalam motif, yang dapat terdiri atas nilai pengetahuan (kognisi), nilai rasa, intuisi bawah sadar manusia, nilai gagasan, dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang dapat terdiri atas nilai moral, nilai sosial, nilai religi, dsb.
• Nilai pengungkapan (presentation) : yang dapat menunjukkan nilai bakat & kepribadian seseorang.

Dalam proses perkembangan tersebut, para kritisi seni topeng larut dalam perbedaan menggali budaya tradisi demi menemukan bentuk topeng yang berpijak dan berakar di daerah sendiri. Untuk pertama kalinya sebutan “Topeng Pop Art” dengan mengacu pada karya-karya tradisi, bersamaan dengan itu, muncul sebutan topeng postmodern, masa perkembangan topeng modern pembaharuan oleh beberapa seniman topeng yang sering mendapatkan pesanan dari luar negeri. Sebagai gerakan baru, kiranya lebih tepat disebut gerakan postmodern, sekaligus sebagai seni topeng sekuler.


BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Kesenian Topeng di Indonesia telah mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut muncul karena adanya berbagai faktor, baik faktor internal maupun Eksternal. Faktor internal berupa kebutuhan masyarakat dalam bentuk apresiasi sen dan budaya dan adat istiadat daerah tersebut. Faktor internal meliputi permintaan dari fihak luar akan kesenian topeng tersebut.
Berdasarkan pengamatan yang telah penulis lakukan, kerajinan topeng Bobung mencakup perpaduan dua kebudayaan yaitu kebudayaan batik dan topeng itu sendiri. Topeng Bobung yang pada awalnya hanya diunakan untuk pertunjukan tari topeng di wilayah gunung kidul kini telah berkembang pesat bahkan sampai di mancanegara.
B.       SARAN
Setelah melakukan kunjungan di sentra kerajinan topeng desa Bobung, penulis ingin menggugah kesadaran pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya. Kesadaran untuk mengapresiasi kesenian daerah merupakan faktor utama untuk melestarikan seni tradisi warisan budaya leluhur.







DAFTAR PUSTAKA
Struktur Rupa Topeng Bali Klasik. Jurnal IMAJI. Vol.4 No 11 Februari 2008.Hal 80-94 ISSN 1693-0479
Prayitno, S.1999.Membuat Aneka Barang Kerajinan Cinderamata.bandung: Humaniora Utama Pers (HUP)

Sugiono, 1980. Pameran Keliling Seni Topeng Nusantara. DKI Jakarta : E-Book Edisi 2013
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Long life learning

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Popular Posts